•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Poundstreling Menajak, Apakah Masih Dibayangi Isu Penundaan Brexit dan Pemilu?

Mata uang pundsterling sedang mengalami kenaikan selama 2 hari beruntun. Tetapi apakah kenaikan tersebut masih diakibatkan karena adanya bayangan risiko politik yang berkaitan dengan brexit. Walaupun keluarnya Inggris dari Uni Eropa sudah beberapa tahun belakang tetapi dampak brexit tersebut ternyata juga masih dirasakan hingga saat ini. Salah satunya adalah pada pasar perdagangan forex.

Poundsterling sendiri tengah mengalami penguatan kurang lebih sekitar 0.15 persen ke level 1.3080 terhadap dollar amerika. Membuka sesii awal eropa pada hari selasa lalu. Kendati demikian, masih belum ada informasi mengenai kisaran berapakah nilai terendah pada bulan ini. Pelaku pasar perdagangan juga memiliki ekspektasi apabila uni Eropa akan menyetujui sejumlah penundaan dealine brexit. 

Kendati demikian risiko politik lainnya juga masih membayang-bayangi seperti adanya ancaman pemilu dini. Ini tentunya membuat para investor semakin khawatir dan ingin menemukan jawaban apakah pemilu dini tidak bisa dihindari? 

 

Apakah Pemilu Dini Tak Bisa Dihindari? 

Sejumlah pertanyaan memang dilotarkan oleh banyak pebisnis seperti apakah kenaikan poundstreling tersebut masih ada baying-bayang mengenai brexit ataukah pemilu dini? Seperti yang telah diketahui secara umum. Karena Uni eropa sendiri memberikan tenggat waktu hingga 12 April untuk memastikan apakah Inggris akan menjatuhkan pilihannya, pada No-Deal Brexit ataukan akan menunda brexit.

Sedangkan penundaan brexit sendiri masih diharapkan oleh Uni Eropa untuk terjadi khususnya didalam ultimatum. Dimana mengaharuskan Inggris untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum (pemilu) parlemen Uni Eropa pada bulan Mei mendatang. Sejauh dengan hal tersebut, parlemen inggris sudah memberikan keputusan untuk menghapuskan probabilitas No-deal Brexit. 

Keputusan tersebut juga dibarengi dengan adanya perundangan yang mengharuskan Perdana Menteri Theresa May untuk melakukan pengajuan penundaan terhadap deadline brexit. Karena semakin dekatnya dengan tenggat waktu yang diberikan itulah, maka Theresa memutuskan untuk mengirimkan surat permohonan yang ditujukkan kepada Uni Eropa untuk menunda kegiatan tersebut hingga 30 Juni. 

Selain itu, Theresa juga akan mengadakan perundingan lintas partai. Hal ini berguna untuk mendapatkan dukungan bagi draft EU Withdrawal Agreement yang berasal dari kelompok luar partai konservatif. 

Keputusan Theresa Memicu Banyak Krisis Politik

Sayangnya, keputusan yang dibuat oleh Theresa tersebut bisa memincu timbulnya krisis politik yang baru. Hal ini tidak lain dengan adanya penyusutan dukungan terhadap posisinya yang sekarang sebagai seorang Perdana Menteri bisa mengakibatkan adanya pemilu dini di kawasan Inggris. 

Selain itu, Martin Enlund yang merupakan seorang pakar strategi yang berasal dari Nordea Market memiliki pendapat lain mengenai keputusan yang dibuat oleh Theresa tersebut. Dimana ia mengungkapkan jika Perdana Menteri Theresa telah mendekati titik penghabisannya. Karena ia akan kesulitan untuk membayangkan adanya kemajuan terhadap brexit tanpa adanya perombakan mandate parlemen. 

Sedangkan Uni Eropa Belum Tentu Akan Mengabulkan Permintaan Tersebut

Salah satu Alanis yang berasal dari dealer forex besar di dunia yakni Citigroup juga memberikan pendapat tersendiri mengenai Theresa. Ia memperkirakan apabila Inggris yang akan segera mengadakan pemilu dini dalam waktu dekat, sedangkan Uni Eropa akan menawarkan sejumlah penundaan mengenai deadline brexit lagi. Kendtai demikian, masih belum diketahui sampai kapankan penundaan tersebut akan berlangsung dan mendapatkan persetujuan dari Uni Eropa. Seorang pakar strategi forex bernama Zach Pandl juga memberikan pendapat tersendiri mengenai kasus yang sedang terjadi tersebut. 

Ia mengungkapkan jika mereka terus menyaksikan adanya potensi kenaikan GBP, apabila terdapat resolusi Soft Brexit. Tetapi para investor mungkin akan enggan untuk ikut andil, karena adanya ketidakpastian tersebut dan adanya ancaman dari pemilihan umum. Ia juga meminta untuk memantai langkah-langkah yang lebih jelas sebelum adanya pertemuan EU Council. 

Para petinggi dari Uni Eropa sendiri, pada hari rabu menggelar rapat mengenai penundaan Brexit. Kendati demikian mereka akan memberikan pengizinan tersebut apabila ada sejumlah alasan yang kuat yang menyertai. Karena alasan inilah, kemungkinan besar permintaan penundaan dari Theresa tidak akan dikabulkan oleh Uni Eropa. Beberapa tokoh ternyata juga sudah menyatakan rasa keberatannya, jika penundaan tersebut hanya memberikan tenggat waktu hingga 30 Juni saja. Inilah mengapa hasil pertemuan tersbeut akan sulit untuk diproyeksikan.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.