Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Juni 24, 2022
Kabar dolar AS memang menjadi pusat perhatian di banyak perdagangan global. Mengingat mata uang ini adalah salah satu mata uang utama yang memberikan pengaruh terhadap mata uang lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa dolar AS sedang berada di kondisi yang tidak baik-baik saja. Tercatat pada perdagangan awal minggu ini dolar AS sudah melemah di hari Senin.
Penurunan yang dialami oleh dolar AS disebabkan oleh beberapa faktor dalam perdagangan. Salah satunya karena di kawasan Asia dolar AS mengalami pelemahan karena beberapa faktor.
Hal ini dikarenakan adanya sentimen kekhawatiran resesi. Penyebab adanya resesi ini dikarenakan adanya penurunan kepercayaan konsumen AS terhadap perdagangan global dalam beberapa waktu terakhir ini.
Terlihat dari kondisi dolar AS yang mengukur greenback terhadap beberapa mata uang lainnya. Dalam kondisi ini dolar AS turun hingga 0,20 persen pada angka 103,98 pada perdagangan siang hari.
Terpantau dolar AS ambruk terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Hal ini bahkan terjadi secara berurutan dalam beberapa waktu yang berdekatan pula sehingga membuat dolar AS sulit untuk bangkit.
Salah satunya adalah pasangan dari USD/JPY yang mulai turun ke angka 0,28 persen. Kondisi ini membuat dolar AS terhadap Yen Jepang melemah hingga mencapai angka 134,79.
Tidak hanya itu, dolar AS juga mengalami pelemahan pada mata uang lainnya. Salah satunya adalah AUD/USD yang mengalami penurunan hingga mencapai 0,22 persen dalam perdagangan terakhir.
Penurunan yang dialami oleh dolar AS ini membuatnya berada di angka 0,6933. Sementara itu, pasangan NZD/USD juga naik tipis di angka 0,06 persen yang membuatnya berada di angka 0,6318.
Selain itu, untuk pasangan USD/CNY mengalami penurunan tipis di angka 0,07 persen. Kondisi ini membuat emas berada di angka 6,6850 pada perdagangan terakhir di awal minggu ini.
Sedangkan, untuk GBP/USD mengalami peningkatan tipis di angka 0,18 persen. Kondisi ini juga membuat dolar AS berada di angka 1,2284 mengalami peningkatan daripada perdagangan sebelumnya.
Terkait kondisi dolar AS ini, sentimen konsumen University of Michigan juga akan segera dirilis. Perilisan data ini dilakukan pada hari Jumat yang cukup berpengaruh pada perkembangan harga dolar AS.
Data yang dirilis pada hari Jumat tersebut menunjukkan kepercayaan konsumen berada pada rekor terendah di bulan Juni. Hal ini mendorong spekulasi dari investor untuk menaikkan suku bunga AS.
Salah satu penyebab dolar AS mulai melemah adalah terkait kebijakan moneter tentang pihak Amerika Serikat. Hal ini sering dibicarakan dan menjadi topik di setiap kondisi dolar AS setiap harinya.
Presiden Federal Reserve Bank of San Fransisco AS bernama Mary Daly juga ikut berpendapat. Ia memberikan pernyataan pada hari Jumat terkait dengan dukungannya terhadap kenaikan suku bunga.
Suku bunga ini terkait kenaikannya pada 75 basis poin pada bulan Juli. Sedangkan, Presiden Fed Bank of St. Louis bernama James Bullard menyampaikan terkait kekhawatirannya terhadap resesi AS yang berlebih.
Menurutnya dalam sebuah paper adalah terdapat perasaan bahwa segala sesuatunya tidak seburuk yang dikira. Karena hal itulah masih ada harapan terkait kondisi dolar AS yang mulai melemah.
Selain itu, terdapat harapan bahwa sudah oversold kemungkinan tidak akan terjadi resesi. Terkait hal ini ahli strategi di Commonwealth Bank of Australia bernama Joe Capurso juga ikut berkomentar.
Sementara itu, investor sedang mengalihkan fokus pada pertemuan para pimpinan dari G7. Dimana, para pemimpin berencana menawarkan dukungan tidak terbatas untuk Ukraina dalam waktu dekat.
Hal ini dilakukan bertujuan untuk mempertahankan Ukraina dalam melawan invasi dari Rusia. Selain itu, juga akan adanya pelarangan impor emas baru dari Rusia selama KTT G7 berlangsung.
Beberapa negara tersebut seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan juga Kanada. Tentunya kondisi ini akan sangat mempengaruhi perdagangan mata uang dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Di Asia Pasifik indeks manajer pembelian China akan dirilis pada hari Kamis. Hal ini dianggap akan memberikan petunjuk terkait jalur pemulihan ekonomi terbesar kedua dari dunia usai adanya gangguan Covid-19.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.