Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Mei 06, 2019
Adanya senstimen produsen Jepang saat ini tengah mengalami keterpurukan selama kuartal pertama pada tahun 2019 ini. Tentu hal ini menunjukkan apabila posisi tersebut sangat rendah sejak tahun 2017 silam. Inilah yang ternyata menyebabkan mata uang dollar Amerika Serikat mengalami penguatan terhadap mata uang Yen.
Pada 1 April hari Senin kemarin, seorang ahli Ferox Boj, tengah memantau secara ketat terhadap indeks Tankan. Boj menunjukkan apabila sentiment di kalangan produsen besar dari Jepang mengalami kemerosotan hingga ke level terendah pada 2 tahun di kuartal pertama tahun ini. Adanya kemerosotan ini sendiri semakin membuat pihak-pihak khawatir adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Perang dagang tersebut ternyata mampu menurunkan optimism para pelaku manufaktur yang berasal dari jepang. Nah, untuk informasi yang lainnya, anda bisa menyimak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Di Jepang, Indeks utama yang bertugas untuk mengukur kepercayaan bisnis atau business confidence tengah mengalami penurunan, bahkan mencapai level 12 di kuartal pertama tahun ini. Kondisi seperti ini tentu jauh lebih buruk dibandingkan dengan kondisi-kondisi sebelumnya terutama rilisan kuartal IV/2018 tahun lalu yang menunjukkan level 19.
Laporan yang ada saat itu juga dibawah harapan para ahli ekonom sebelumnya. Mereka memiliki prediksi apabila indeks Tankan hanya akan mengalami pelemahan ke level 13 saja. Tapi ternyata indeks tersebut bakan menunjukkan level 12, tentu ini sangat rendah.
Selain pernah mengalami keterpurukan hingga menempati level yang sangat rendah sejak tahun 2017 silam. Sentimen para produsen Jepang juga pernah menempati posisi yang paling rendah tepatnya apa Desember 2012 silam. Hal ini bisa terjadi karena produsen Jepang cukup merasakan adanya penurunan tajam yang berasal dari permintaan ekspor ataupun domestic pada barang-barang elektronik, mesin hingga mobil
Seorang ahli ekonom bernama Hiroshi Miyazaki dari Mitshubishi UF J Morgan Stanley Securities mengungkapkan, apabila pihak mereka sudah melihat adanya angka yang mengalami pelemahan secara menyeluruh dan prospeknya juga cukup buruk. Hal ini bisa menyebabkan bagaimana lemah dan lambatnya laju perekonomian yang ada di Jepang awal tahun ini.
Dengan demikian maka hal ini ternyata juga akan memberikan pengaruh terhadap sektor tenaga kerja. Inilah yang mengakibatkan pihak BoJ harus meninjau kembali kebijakan yang telah dibuat tersebut. Pungkas Hiroshi Miyazaki menambahkan pendapatnya tersebut.
Ada juga penurunan serupa yang juga terjadi yakni adanya penurunan indeks sentiment para produsen terhadap barang-barang non manufaktur. Dimana penurunan tersebut berada di posisi 21 tepatnya masih di kuartal pertama tahun ini. Tentu angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana menunjukkan angka di level 24.
Nah, adanya angka 21 tersebut ternyata sebagai hasil yang paling rendah sejak Maret tahun 2017 silam. Hal ini tentu cukup meleset dari ekspektasi para ahli ekonom dimana kebanyakan dari merea mematok level 22 sebagai level forecast.
Walaupun beberapa akhir belakang ini Dollar Amerika terhadap JPY tengah mengalami penurunan yang cukup tajam. Sehingga menyebabkan Yen menjadi Safe Haven, nyatanya adanya sentiment produsen Jepang ini juga memberikan pengaruh yang cukup bagus terhadap Dollar Amerika Serikat dengan Yen, terutama di sesi Asia pada berberapa hari belakangan ini.
Melemahnya Yen terhadap dollar ini juga mencerminkan adanya pergerakan mata uang USD dan JPY yang justru mengalami penguatan. Dimana menunjukkan nilai kurang lebih 111/08. Dimana jumlah ini menciptakan gap naik pada harga penutupan di sesi jumat pada minggu lalu.
Tak hanya berita mengenai melemahnya indeks Tankan yang menjadi salah satu pemicu sentiment pasar, merebaknya minat pelaku pasar ternyata juga berakibat pada pelemahan mata uang yen. Hal ini juga disusul dengan adanya rilis positif dari data PMI manufaktur China pada bulan maret kemarin dimana menunjukkan jalur ekspansi nya kembali. Tentunya kondisi ini juga tidak terjadi dalam waktu lama.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.