Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!
Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!
Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!
Download untuk Windows
Download untuk Android
Download untuk iOS
Deposit
Withdrawal
Daftarkan akun
Buka Akun Live
Login Nasabah
Informasi yang direkomendasikan
Juli 29, 2022
Kondisi US Dolar sekarang masih belum stabil. Dari data yang beredar, US Dolar memang masih nampak mengalami pelemahan. Tentu pelemahan ini berefek pada berbagai hal. Salah satu yang mendapat efek paling besar adalah emas.
Sekarang terlihat jelas kalau emas mengalami penguatan. Penguatannya sendiri mencapai 1,8 persen. Pelemahan yang terjadi pada US Dolar sendiri bukan suatu hal yang tanpa alasan. Pelemahan ini terjadi karena kekuatiran resesi AS belum reda.
Bahkan resesi tersebut masih menjadi topik pembicaraan paling hangat di antara ahli ekonomi dunia. Kondisi unik sendiri dialami oleh imbal hasil AS. Itu karena, imbal hasil tersebut ternyata mengalami tekanan.
Tekanan ini terjadi menyusul kebijakan terkait suku bunga yang sebelumnya dikeluarkan The Fed. Patut diakui, banyak orang terkejut ketika melihat ekonomi AS pada kuartal kedua. Walaupun kontraksi sudah banyak diprediksi, tidak ada yang menyangka kalau kondisinya separah ini.
Bahkan, data belanja konsumen AS tumbuh dengan laju sangat lambat. Jika dibandingkan, pelambatan tersebut ada yang terparah dalam dua tahun terakhir. Ini jelas merupakan hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Ketika emas mengalami kenaikan mencapai 1 persen, kondisi tersebut akan langsung menjadi trending topic. Hebatnya, kenaikan yang terjadi sekarang mencapai 1,8 persen. Ini jelas membuat banyak orang terheran-heran.
Penyebab utama terjadinya kenaikan ini adalah kontraksi yang dialami AS. Menurut ahli ekonomi, kontraksi tersebut mendorong terjadinya daya tarik safe heaven. Selain itu, ini juga membantu perpanjangan kenaikan yang terjadi.
Perlu diingat, perpanjangan kenaikan tersebut tidak terjadi dengan sendirinya. Kondisi ini terjadi karena nada yang kurang agresif dari ketua federal reserve. Banyak orang mengakui kalau nada kurang agresif tersebut perlu segera dibenahi.
Perlu diingat kalau kontraksi ini tidak bisa dibiarkan terus menerus. Itu karena, kontraksi ini memicu kekhawatiran akan terjadinya resesi. Selama kekhawatiran ini ada, sulit untuk memprediksi kalau kondisi ekonomi akan kembali mencapai titik stabil.
Spot gold sempat membuat kenaikan pada data semakin panjang. Itu karena, data terakhir naik mencapai 1,22 persen. Itu membuat perubahannya menjadi 1.7754,04 dolar per ons. Kondisi ini dibantu oleh penurunan yang terjadi berikutnya.
Ketika itu, emas berjangka AS naik mencapai 1,97 persen. Ini membuat nilainya mencapai 1,752 dolar AS. Data PDB sendiri sempat mengonfirmasi kekhawatiran resesi. Ketika itu, pelaku pasar mengantisipasi FED akan lebih lambat dalam memperkenalkan kenaikan suku bunga.
Kondisi ini sendiri akan meningkatkan selera untuk emas. Hal tersebut dinyatakan oleh Phillip Streible selaku kepala strategi pasar Blue Line Futures. Kantornya sendiri terletak di Chicago.
Banyak orang memprediksi kalau kebijakan suku bunga tinggi akan segera dikeluarkan. Perlu diingat, suku bunga tinggi ini akan memberi efek besar terhadap daya tarik emas. Normalnya, suku bunga tinggi tersebut akan membuat daya tarik emas menjadi tumpul.
Kondisi ini merupakan hal yang bisa diwajarkan. Itu karena, hal ini menyebabkan biaya peluang memegang aset yang tidak dikenakan bunga membesar. Ada informasi menarik yang keluar terkait pertemuan Fed pada hari rabu.
Ketika itu, Fed menaikkan suku bunga hingga ¾ poin. Ketika itu, Powell mengatakan suatu pernyataan menarik. Menurutnya, kenaikan besar lain akan terjadi pada bulan September. Namun hal ini tetap perlu disesuaikan dengan data ekonomi yang nanti muncul.
Michael Matousek selaku kepala pedagang investor AS juga mengeluarkan pernyataan menarik. Menurutnya, inflasi tidak akan selesai dengan kenaikan yang dikeluarkan FED. Itu karena, tren turun yang terjadi pada emas akan menghadirkan ketertarikan bagi investor.
Kenaikan suku bunga yang dikeluarkan The Fed mencapai angka yang sangat tinggi. Itu karena, kenaikan suku bunga tersebut mencapai 2,25 hingga 2,5 persen. Data yang dikeluarkan olah bank sentral sendiri cukup mengejutkan.
Itu karena, bank sentral menandai data ekonomi yang melemah. Namun ingat, gubernur The Fed yaitu Jerome Powell mengatakan kalau inflasi tidak akan terus dibiarkan. Menurutnya, bank sentral akan melakukan segala cara untuk menjinakannya.
Perlu diingat kalau laju inflasi tidak bisa dibiarkan terus menerus. Jika dibiarkan, efeknya akan terasa hingga seluruh dunia. Oleh sebab itu, patut dinanti kebijakan terbaru yang akan dikeluarkan oleh the fed dan bank sentral terkait hal ini.
Salma Team
Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.