•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Dolar AS Kembali Melemah, Pasar Atur Kenaikan Suku Bunga

Nilai dolar Amerika Serikat sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Terpantau kondisi dolar AS mengalami pelemahan pada perdagangan terakhir di minggu lalu.

Penurunan yang dialami oleh dolar AS ini mencatat sebagai penurunan mingguan pertama di bulan ini. Tentunya hal ini terjadi bukan tanpa sebab, tetapi dipengaruhi oleh 
beberapa faktor penting.

Salah satunya hadir dari penilaian pelaku pasar yang membuat nilai dolar menurun. Menurut para pelaku pasar menilai ulang ekspektasi kenaikan suku bunga yang 
kemungkinan akan dinaikkan.

Hal ini terkait dengan kenaikan suku bunga acuan dari Federal Reserve atau The Fed. Hal ini juga tidak disampaikan begitu saja, melainkan berdasarkan data tertentu yang dikeluarkan oleh Bloomberg.

Menurut data dari Bloomberg, indeks dolar AS melacak terkait pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya. Pelacakan tersebut menunjukkan dolar AS ditutup melemah pada akhir pekan lalu.

 

Dolar AS Mulai Melemah Berikut 

Dolar AS berhasil ditutup melemah pada angka 0,246 poin atau sekitar 0,24 persen. Kondisi ini membuat dolar AS berada di level 104,185 pada perdagangan hari terakhir di hari Jumat kemarin.

Beberapa hal membuat nilai dolar AS melemah di minggu ini. Salah satu yang paling berpengaruh adalah jatuhnya harga minyak serta komoditas yang memberikan dampak buruk pada perdagangan global.

Dengan jatuhnya harga minyak dan komoditas membuatnya mampu meredakan kekhawatiran terkait inflasi yang sedang terjadi. Selain itu, juga memungkinkan pasar ekuitas untuk kembali pulih ke kondisi semula.

Dengan adanya sentimen ini memberikan pengaruh pada perkembangan dolar AS. Hal ini dikarenakan para investor mulai minggat terhadap aset safe haven karena kondisi yang sedang terjadi.

Hal ini dikarenakan kondisi ini mendorong dolar lebih tinggi terhadap mata uang utama lainnya. Terkait hal ini juga disampaikan pendapat oleh kepala strategi pasar perusahaan pembayaran Corpay Karl Schamotta.

Menurutnya, dengan adanya penurunan harga komoditas justru dapat membantu menarik angka inflasi utama ke bawah. Hal ini terutama pada kondisi di bulan musim gugur yang sedang terjadi.

Selain itu, menurutnya kondisi ini juga mampu mengurangi kebutuhan pengetatan moneter yang cukup agresif. Karena hal itulah kondisi ini mempengaruhi banyak hal termasuk juga untuk perkembangan nilai dolar AS.

Dolar AS masih berusaha naik hingga mencapai titik normal level standarnya. Akan tetapi, kondisi dan faktor lain yang memungkinkannya menjadi melemah sehingga belum tentu semua bisa menjadikannya dalam kondisi aman.

Faktor Penyebab dari Dolar AS Melemah

Beberapa hal yang disampaikan oleh The Fed juga memberikan dampak pada perkembangannya. Salah satunya adalah Dana Fed atau fed fund berjangka AS pada Jumat di pekan kemarin.

Dana Fed ini memperkirakan probabilitas sebesar 73 persen untuk kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Juli. Akan tetapi, untuk bulan September pasar sudah memperkirakan kenaikan sebesar 50 poin saja.

Sementara itu, mata uang safe haven tergelincir lebih jauh usai data menunjukkan penjualan rumah baru. Dimana diperoleh data melonjak hingga 10,7 persen menuju tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman.

Pelonjakan musiman ini di angka 696.000 unit lalu sehingga memberikan pengaruh pada perdagangan dolar AS. Sementara itu, penjualan bulan Mei juga direvisi lebih tinggi dari sebelumnya.

Laju penjualan Mei direvisi lebih tinggi ke angka 629.000 unit dari angka sebelumnya sebesar 591.000 unit. Sementara itu, hasil survei sentiment konsumen University of Michigan menunjukkan hasil yang beragam.

Salah satunya adalah dengan sentimen memburuk pada bulan Juni menjadi 50. Sedangkan, pada pembacaan akhir di bulan Mei di 58 yang memberikan pengaruh pada perkembangan harga dolar AS.

Sementara itu, untuk angka ekspektasi inflasi lima tahun turun menjadi 3,1 persen. Hal ini turun dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 3,3 persen pada pertengahan Juni.

Dolar AS yang berhasil naik hingga 9 persen di tahun ini mulai mengalami penurunan. Hal ini terjadi sejak investor bertaruh terkait Fed dapat memperlambat laju pengetatan suku bunga.

Selain itu, juga terkait memperlambat kenaikan 75 basis poin di bulan Juli mendatang. Para investor memperkirakan suku bunga memuncak di bulan Maret mendatang hingga 3,5 persen.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.